BUKAN
SWEET SEVENTEEN NAMANYA
Kamis, 21 November 2013
Pagi itu aku
sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah, karena hari itu adalah hari ulang
tahunku. Pukul 06:30 aku berangkat, sebelum itu aku pamitan dulu kepada ibuku.
15 menit kemudian aku sampai ke sekolah, disana sudah cukup banyak siswa-siswi
yang datang disekolah, jadi sudah agak ramai. Pukul 07:00 bel berbunyi, aku dan
teman-temanku pun segera masuk ke kelas untuk berdo’a dan belajar.
Waktu
pelajaran Bahasa Indonesia, tiba-tiba aku dipanggil oleh Bu Lilik untuk maju ke
hadapan beliau, beliau mengatakan bahwa aku nilainya jelek semua. Padahal aku
lihat didaftar nilai, nilaiku tidak jelek-jelek banget, bahkan sama dengan
teman-temanku. “Biar sama dengan teman-temanmu, kamu harus bercerita didepan
kelas secara lisan” Kata beliau,
“Saya gak bisa buk” Jawabku, tetapi beliau tetap memaksaku
untuk bercerita, akhirnya pun aku mau, dan aku mulai menceritakan tentang
kekecewaanku terhadap seseorang, ditengah-tengah ketika bercerita tiba-tiba air
mata ku mulai menetes, dan akupun bercerita sambil menangis. Setelah bercerita
, teman-temanku pada menertawaiku, lalu Bu Lilik pun berkata “ Karena kalian
sudah menertawakan temannya sendiri, maka kalian saya hukum, kalian semua harus
bernyanyi.
Akhirnya teman-temanku
bernyanyi bersama dan mereka menyanyikan lagu happy birthday ,
dan aku baru sadar bahwa aku dikerjain sama teman-temanku, lalu guruku pun ikut
mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku , kemudian disusul oleh teman-temanku
satu kelas. Pelajaran Bahasa Indonesia pun usai.
***
Bel berbunyi.
. . . . .teet, teet, teet. . . .
Kami pun bergegas masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran
selanjutnnya, yaitu Biologi.
Satu jam pelajaran telah berjalan seperti biasa, waktu
ditengah-tengah pelajaran ke-dua,aku pun izin kekamar mandi untuk buang air
kecil, aku mengajak temanku (Dewi). Saat hendak kekamar mandi aku terkejut,
karena sepatuku tidak ada, kemudian aku bertanya sama temanku yang suka usil
(Mustakim), aku bertanya padanya “Kim, sepatuku nangdi ?’’ dengan lantangnya
aku bertanya seperti itu.
10 menit
kemudian aku kembali ke kelas, namun ketika aku masuk ke kelas tiba-tiba
suasananya berubah, Bu Indah berkata “ Seharusnya yang marah saya atau kalian
??? , aku dan Dewi yang tidak tahu apa-apa hanya bisa terdiam, kemudian kami
pun disuruh kedepan kelas, kami ditanyai siapa yang tadi bicara kotor? , aku
dan Dewi pun hanya bisa saling bertanya dan saling memandang, setelah itu kami
disuruh mengambil Buku Saku dan kemudian diberikan kepada beliau, setelah itu
kami disuruh berdiri didepan lagi. Setelah itu Dewi pun dipanggil untuk
menghadap beliau dan diberi pertanyaan, dewi pun menjawab dengan jujur dan
setelah itu disuruh duduk kembali. Kini didepan tinggalah aku sendiri, aku
merasa takut dan gemeteran sekali, Bu Indah pun menyuruh aku jujur, tadi apa
yang kamu katakan waktu mau pergi ke kamar mandi, aku pun menjawab “tadi saya
hanya bilang sama mustakim , Kim. .sepatuku nangdi?”
Lalu Bu Indah berkata “ Apakah seperti itu sopan ??’’
teman-temanku dengan serempak menjawab “TIDAAKKK”. . .aku pun semakin takut dan
takut, kemudian Bu Indah memberikan aku Buku Saku dan disuruh mencari jenis
pelanggaran yang telah ku perbuat, di Buku Saku tertulis bahwa berbicara yang
kotor poinnya ‘15’ , Bu Indah pun berkata “
Sekarang tergantung teman-teman kamu, apakah itu sopan atau tidak????, jika itu
tidak sopan maka kasus ini akan dilanjutkan sampai ke BK atau Wali Kelas”
secara spontan aku pun menjawab “jangan bu !” dan disitu aku mulai menangis,
tak lama kemudian teman-temanku bersorak sorai menyanyikan lagu ‘Selamat Ulang
Tahun’, alangkah terkejutnya aku bahwa aku dikerjain lagi sama teman-temanku
untuk ke dua kalinya, aku pun sangat terharu sampai-sampai aku menangis lagi,
kemudian Bu Indah memberi selamat
kepadaku dan meminta maaf, dan teman-temanku pun ikut memberikan ucapan selamat
kepadaku satu per satu, setelah itu aku ditarik keluar sama Azkia dan diberi tahu kalau sepatuku ada disekitar
taman depan kelas, ketika aku sedang mencari-cari sepatuku, tiba-tiba dari arah
belakang aku diguyur air dan dilempari tepung, aku tidak tahu kalau ternyata
ini adalah kejutan dari mereka, dan disaat itu juga tiba-tiba temanku
menghampiriku sambil membawa kue ulang tahun. Setelah itu pun aku dicolek
menggunakan krim kue tersebut. Setelah itu aku pun dikasih kado , dan disuruh
untukmembukanya dihadapan teman-temanku, kado itupun berisi sebuah pembalut
yang ditulisi dengan “HBD FUZI”. Dan ini adalah kejutan terindah dalam hidupku,
pada umur 16 Tahun.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar